Jalan Sehat - Cegah dampak buruk akibat stunting, orang tua miliki peran aktif dalam pemenuhan gizi seimbang sejak dini. Danone tingkatkan peran guru & orang tua kebiasaan konsumsi gizi seimbang anak melalui Gebyar Isi Piringku PAUD.
Cegah Dampak Buruk Akibat Stunting, Orang Tua Miliki Peran Aktif dalam Pemenuhan Gizi Seimbang Sejak Dini
Sejalan dengan misi perusahaan yang berkomitmen membawa kesehatan melalui makanan dan minuman ke sebanyak mungkin orang, Danone Indonesia terus berupaya untuk mendukung target pemerintah dalam penurunan angka stunting di Indonesia.
Cegah dampak buruk akibat stunting, orang tua miliki peran aktif dalam pemenuhan gizi seimbang sejak dini |
Oleh karena itu, Danone Indonesia menyelenggarakan Gebyar Isi Piringku PAUD 2021 yang bertajuk “Membangun Generasi Sehat Melalui Edukasi Gizi Seimbang Sejak Dini”.
Dalam rangka memperingati momen Hari Ibu, kegiatan yang berlangsung serentak secara luring dan daring di 7 provinsi, yaitu Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.
Ini bertujuan untuk mengajak ribuan orang tua, khususnya Ibu, dan para guru agar terus meningkatkan peran aktif mereka dalam pemenuhan gizi seimbang sejak dini, sebagai salah satu langkah penting pencegahan stunting.
Dalam mempersiapkan anak-anak Indonesia menjadi generasi emas pada tahun 2045, dibutuhkan perhatian bersama bagi mereka agar bisa mendapatkan tumbuh kembang yang maksimal melalui perhatian pada fondasi penting bagi kesehatan anak yaitu pemenuhan gizi yang baik sejak dini.
Stunting Terjadi Karena Kurangnya Asupan Gizi
Asupan makanan yang tidak sesuai kandungan gizi dapat menyebabkan pertumbuhan kognitif dan fisik anak terganggu.
Seperti halnya permasalahan kesehatan yang masih dihadapi oleh anak-anak Indonesia yaitu stunting yang merupakan masalah gizi kronis yang terjadi karena kurangnya asupan gizi.
Walaupun hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 menunjukkan angka stunting turun 3,3 persen menjadi 24,4 persen dibandingkan dari data 2019 mencapai 27,7 persen.
Namun, angka tersebut masih lebih tinggi dibandingkan angka yang dianjurkan WHO yaitu di bawah 20%.
Ini harus menjadi perhatian kita semua karena stunting akan menentukan masa depan dan masa yang akan datang.
Jika kondisi ini tidak segera ditangani bersama, maka juga akan dapat berdampak buruk bagi negara, hingga dapat menimbulkan kerugian ekonomi bagi negara sebesar 2-3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) per tahun, atau sekitar Rp 400 triliun rupiah per tahun, dengan asumsi PDB Indonesia tahun 2020 sebesar Rp 15.434 triliun.
Peran Orang Tua, Khususnya Ibu
Upaya edukasi gizi seimbang harus terus ditingkatkan baik di lingkungan sekolah melalui para guru maupun di rumah melalui peran orang tua, khususnya ibu.
Menurut Ir. Djajeng Baskoro, M.Pd., Widya Prada Ahli Utama, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdas dan Dikmen), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Republik Indonesia, Pedoman Gizi Isi Piringku dapat menjadi salah satu solusi untuk mengedukasi masyarakat terkait aturan porsi dan jenis makanan apa saja yang dibutuhkan si kecil.
“Guru di sekolah sangat berperan untuk mengedukasi tentang gizi seimbang kepada anak-anak peserta didik.
Selain itu, pihak swasta juga dapat berperan penting dalam ikut mengedukasi tentang gizi seimbang sebagai upaya pencegahan stunting di Indonesia.
Oleh karenanya, kami sangat menyambut baik segala upaya Danone Indonesia yang memiliki inisiatif positif untuk memberikan edukasi guru dan orang tua tentang gizi seimbang melalui Pedoman Gizi Isi Piringku, sehingga dapat mendukung terciptanya generasi masa depan yang lebih maju,” ujar Djajeng Baskoro.
Peran Guru PAUD/ TK Mengedukasi di Sekolah
Prof. Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, MSi., Ketua tim penyusun modul Isi Piringku 4-6 tahun dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) – Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan, “Mengenalkan anak pada makanan sehat pada usia dini sangatlah penting.
Peran guru PAUD/ TK mengedukasi di sekolah dan orang tua menerapkannya di rumah adalah kunci utama untuk mengenalkan anak pada jenis makanan sehat.
Kami melihat, upaya yang dilakukan Danone Indonesia selama ini senantiasa dapat menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan agenda pemerintah, terutama dalam hal kondisi kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat, salah satunya adalah melalui Gebyar Isi Piringku PAUD ini maupun program ‘Isi Piringku’.
Buku yang telah dikembangkan bersama oleh IPB dan Danone Indonesia diharapkan dapat menjadi panduan orang tua dan guru PAUD untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang anak di rumah yang tidak membutuhkan biaya mahal.”
Edukasi tentang Pemenuhan Gizi Seimbang
Mahmud Fauzi, SKM., M.Kes., Koordinator Substansi Pengelolaan Konsumsi Gizi, Dit Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengatakan, “Edukasi tentang pemenuhan gizi seimbang memiliki peran penting dalam upaya pencegahan stunting dan mempersiapkan anak Indonesia agar tumbuh optimal menjadi generasi maju.
Oleh karenanya, pencegahan stunting masih terus menjadi fokus Pemerintah yang tertuang dalam strategi dengan berbagai program untuk menurunkan angka stunting hingga 14% pada tahun 2024.
Namun, tentunya upaya penanggulangan stunting dan percepatan perbaikan gizi tersebut tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah, melainkan perlu adanya kolaborasi dengan lintas-sektor, salah satunya dengan sektor swasta.
Kemenkes sangat menyambut baik inisiatif pihak swasta dalam upaya mencegah stunting di Indonesia, seperti sosialisasi program kampanye edukasi Isi Piringku.”
Dukung Upaya Turunkan Angka Stunting
Karyanto Wibowo, Direktur Sustainable Development Danone Indonesia mengatakan, “Danone Indonesia berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam rangka menurunkan angka stunting di Indonesia.
Hal ini sejalan dengan misi Perusahaan yaitu membawa kesehatan melalui makanan kepada sebanyak mungkin orang.
Selain menyediakan portofolio berbagai produk bergizi yang dibuat khusus untuk membantu menjawab tantangan kebutuhan gizi pada anak, kami juga membangun pengetahuan mendalam tentang budaya makanan lokal, kebiasaan makanan dan tantangan kesehatan masyarakat agar bisa berinovasi dan secara aktif mempromosikan alternatif yang lebih sehat untuk pilihan yang lebih baik.”
Program Isi Piringku
Gebyar Isi Piringku PAUD yang merupakan bagian program Isi Piringku adalah salah satu kontribusi nyata dari Danone Indonesia dalam membantu pemerintah mensosialisasikan panduan ‘Isi Piringku’, menjawab tantangan yang dihadapi Ibu dalam membiasakan konsumsi pangan sesuai gizi seimbang pada anak di rumah, serta mendukung para guru PAUD/TK untuk dapat menjadi penggerak dari kegiatan edukasi gizi di lingkungan sekolah dan juga tempat tinggal mereka.
“Diharapkan melalui kegiatan ini, para Ibu di rumah tetap bisa memberikan pemenuhan gizi seimbang kepada anak agar tumbuh kembang optimal, terutama di tengah masa pandemi ini,” jelas Karyanto Wibowo.
Danone Indonesia dan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) – IPB telah menyusun buku edukasi “Isi Piringku”, merupakan pedoman edukasi yang dapat digunakan oleh guru-guru PAUD untuk edukasi makan dan minum sekali saji untuk anak usia 4-6 tahun pada tahun 2017.
Adapun porsi Isi Piringku terdiri dari kombinasi 50% buah dan sayur – 1/3 buah dan 2/3 sayur, serta 50% karbohidrat dan protein – dengan pembagian 1/3 lauk dan 2/3 karbohidrat.
Panduan makan sehat tersebut tidak hanya membuat kenyang, tetapi juga memastikan tubuh sehat dan cukup gizi.
Manfaat Program Isi Piringku
Sejak tahun 2018-2021, Danone Indonesia telah berhasil menjangkau 4.976 PAUD, 10.318 guru, 125.849 orang tua dan, 131.144 siswa dengan Program Isi Piringku PAUD, dengan rincian:
- Tahun 2018-2020: 79.602 orang tua, 6.299 guru dan 74.355 siswa PAUD/TK dari 2.707 PAUD yang berlokasi di 22 Kabupaten/Kota di 8 provinsi.
- Tahun 2021: 49.979 orang tua, 3.941 guru dan 49.982 siswa dari 2.269 PAUD/TK di 7 Provinsi
Ibu Sutriyani dari KB Aisyiyah, Jawa Tengah, salah seorang guru penerima manfaat program Isi Piringku menyambut baik program edukasi yang diinisiasi oleh Danone Indonesia.
“Setelah mendapatkan edukasi dan pelatihan tentang buku pedoman “Isi Piringku”, kami jadi lebih memahami bahwa konsep isi piringku sangat bermanfaat untuk bisa diterapkan oleh para orang tua di rumah agar bisa memastikan gizi seimbang bagi anak-anak mereka.
Di sekolah, buku pedoman tersebut juga diintegrasikan ke dalam materi pembelajaran serta memfasilitasi kegiatan pembiasaan makan dan minum yang baik di kalangan siswa PAUD/TK,” ujar Sutriyani.
Gebyar Isi Piringku PAUD merupakan acara penutup dari rangkaian program Isi Piringku di tahun 2021, termasuk
- Instagram Live Isi Piringku pada 14 Desember 2021,
- Acara Isi Piringku di Taman Pintar pada 22 Desember 2021, serta
- Kuliah WhatsApp (Kulwhap) Isi Piringku pada 27 Desember 2021 yang telah diikuti oleh lebih dari 1000 peserta.
“Setiap tahunnya Danone Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan jangkauan jumlah guru PAUD, orang tua dan siswa yang mendapatkan edukasi gizi dan pola asuh.
Kedepannya, kami akan terus berkomitmen dan memaksimalkan kontribusi melalui berbagai inisiatif dan program yang dapat mendukung upaya pemerintah menurunkan angka stunting, khususnya dalam hal literasi gizi seimbang, sebagai upaya untuk menghasilkan anak-anak Indonesia sebagai SDM yang unggul dan berkualitas,” tutup Karyanto Wibowo.
Danone merupakan salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar di dunia yang memiliki misi memberikan kesehatan kepada sebanyak mungkin orang.
Danone beroperasi di 130 negara dengan jumlah karyawan lebih dari 100.000 orang di seluruh dunia.
Di Indonesia, bisnis Danone terdiri atas dua kategori produk yang berfokus pada kesehatan masyarakat di setiap tahapan kehidupan yaitu, Danone Waters yang memproduksi Air Minum dalam Kemasan & Minuman non Karbonasi dengan produknya seperti AQUA, Mizone, VIT, VIT Levite dan Danone Specialized Nutrition dengan produknya seperti SGM Eksplor, SGM Bunda, Lactamil, Bebelac, Nutrilon Royal dan nutrisi medis.
Grup Danone di Indonesia memiliki 23 pabrik dengan jumlah karyawan lebih dari 15.000 orang.
Sebagai langkah cegah dampak buruk akibat stunting, orang tua miliki peran aktif dalam pemenuhan gizi seimbang sejak dini.